Rabu, 29 Agustus 2012

mawar

Ia tersenyum di kaca itu dan melihat wajahnya
masih cantik, seperti
sekuntum mawar yang merekah. Ia yakini,
karena kekasihnya selalu mengatakannya
di pagi hari ketika ia membuka jendela
dan matahari menyapa
“kau masih secantik ketika pertama aku mengenalmu.”
Di cermin itu ada mawar yang selalu rekah,
wanginya seperti hembus musim bunga
seperti ketulusan mencinta.

Kupukupu kadang masuk lewat jendela mengira
ada sebuah taman sari, lalu hinggap di sana
hanya untuk menari di antara jemari lentiknya
ketika tangan kekasihnya menyentuh penuh hangat
keningnya disesap bak setangkai mawar
lalu matanya terpejam seakan mengekalkan kenangan
“kau masih sewangi ketika kita di pelaminan.”

Ia bercermin di kaca itu dan melihat wajah kekasih,
tepat di belakangnya
sedang tersenyum mengaguminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Valentine's Day Pumping Heart